Catatan Reportase :

Dari MassMin 2000 – Brisbane, Australia (1)

 

Brisbane, 30/10/00, 05:30 PM (14:30 WIB)

 

Konferensi Internasional Ke-3 The MassMin 2000 hari ini mulai digelar bertempat di Sheraton Brisbane Hotel, Queensland, Australia.  Selama empat hari dari tanggal 30 Oktober hingga 2 Nopember nanti, tiga hari pertama akan diisi dengan presentasi makalah dan akan diakhiri dengan workshop di hari keempat. Pada tanggal 3 Nopembernya akan diadakan kunjungan tambang ke tambang Northparkes, Sydney, New South Wales.

 

Konferensi MassMin 2000, kali ini adalah yang ketiga kali setelah konferensi sebelumnya yang pertama diadakan pada tahun 1981 di Denver, Colorado, USA. Lalu yang kedua tahun 1992 di Johannesburg, South Africa, dan di dekade ketiga ini diselenggarakan di Brisbane.

 

Dari sekitar 330 peserta yang mewakili 19 negara yang ambil bagian dalam konferensi ini, tampaknya tidak banyak dihadiri oleh delegasi dari Indonesia. Barangkali karena konferensi pertambangan ini bersifat lebih spesifik, yaitu membahas tentang berbagai isu dan pengalaman yang bekaitan dengan pengusahaan tambang endapan masif (massive mine) yang umumnya ditambang dengan metoda caving (block caving, sub-level caving, panel caving) dan stoping skala besar (sub-level stoping, longhole stoping), termasuk berbagai metode turunan atau pengembangannya (underground benching, front cave, inclined footwall, dsb.). Sepanjang pengetahuan saya tambang di Indonesia yang menerapkan metode penambangan masif seperti ini adalah tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia.

 

Pagi tadi tepat jam 8:30 (waktu Brisbane) MassMin 2000 telah dibuka oleh Presiden AusIMM (Australian Institute of Mining and Metallurgy), dan tidak tampak ada pejabat pemerintahan yang hadir. Sidang-sidang sesi pertama dan kedua pagi tadi sebelum saat makan siang dipimpin oleh Prof. ET Brown dari The University of Queensland.

 

Professor Brown ini adalah penulis dari beberapa buku Rock Mechanic yang sewaktu saya kuliah buku-bukunya sering dibolak-balik karena banyak memuat rumus-rumus hitungan (ya dibolak-balik saja, lha wong termasuk mata kuliah yang selalu perlu mikir setengah mati). Di antara bukunya (kalau tidak salah ingat) adalah “Underground Excavation” dan “Rock Mechanic for Underground Excavation”, yang kesemuanya banyak berurusan dengan rumus-rumus hitungan mekanika batuan yang berhubungan dengan penambangan bawah tanah.

 

Setelah setengah hari pertama banyak membicarakan topik-topik umum (overview), lazimnya sebuah konferensi atau seminar, maka seusai makan siang baru mulai masuk ke topik-topik yang lebih khusus. Dua topik di sesi ketiga dan keempat membahas tentang “Mass Mining Design Methodology” dan “Future Technologies”.

 

Ada beberapa topik menarik di sesi ini antara lain presentasi yang dibawakan oleh WA Hustrulid, yang buku suuuangat tebalnya yang berjudul “Underground Mining Handbook” hingga kini menjadi buku pintarnya sekolah-sekolah tambang. Saking tebalnya hingga jarang mahasiswa yang memiliki fotokopinya,, ya karena uang saku bulanannya tidak cukup untuk mengkopi buku yang tebalnya lebih seribu halaman.-

 

 

Yusuf Iskandar

 

 

[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]